Minggu, 31 Mei 2015

PAKAIAN ADAT MADURA

Cara hidup masyarakat Madura ada berbagai macam seperti ada masyarakat Madura yang merantau kedaerah-daerah lain yang bertujuan agar dapat menaikkan derajat mereka, ada pula yang masih di daerahnya untuk melakukan ternak sapi, bila yang tinggal didaerah pesisir mereka bekerja sebagai nelayan dan pembuat garam tradisional, ada pula yang membuat usaha di rumah seperti usaha batik tulis Madura, kerajinan celurit dan keris.
Jika pakaian adat di daerah lain kebanyakan terkesan mewah saat digunakan dan terdapat aksen bling-bling maka tidak untuk pakaian adat daerah Madura. Pakaian adat masyarakat Madura terkesan simple dan tidak rumit seperti pakaian adat di daerah lainnya. Cara memakainya juga mudah
Untuk pria sangat identik dengan motif garis horizontal yang biasanya berwarna merah-putih dan memakai ikat kepala. Lebih terlihat gagah lagi bila mereka membawa senjata tradisional yang berupa clurit. Bawahan yang digunakan adalah celana yang ukurannya besar dan cara pemakaiannya mirio dengan cara memakai sarung, celana ini dikenal dengan “gombor”.
Untuk wanita biasanya hanya menggunakan bawahan kain batik khas Madura dan mengenakan kebaya yang lebih simple. Warna kebaya yang paling umum digunakan adalah warna warna yang cerah seperti merah, kuning, dan lain sebagainya. Cara menggunakan bawahan kain batik adalah dilipat sampai selutut. Bawahan kain batik ini dikenal dengan sebutan “samper”. Tidak hanya itu, untuk aksesoris kaum wanita biasanya memakai gelang berwarna emas dikakinya.
Di zaman seperti sekarang ini pakaian adat madura biasanya dikenakan saat ada acara adat tertentu. Tidak hanya acara adat, pakaian khas Madura ini juga sering dikenakan saat acara pawai dan pada saat kirab budaya antar kabupaten. Sampai saat ini pakaian khas daerah Maadura masih terjaga keotentikannya karena remaja-remaja Madura idak enggan untuk ikut melestarikan pakaian khas daerahnya sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar